Program Studi Pendidikan Biologi (PSPB) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung menjaring gagasan terkait model dan pedoman praktikum biologi di masa pandemi Covid-19 dalam bentuk sarasehan nasional secara daring.
Kegiatan ini diikuti oleh para pendidik, dosen, mahasiswa, praktisi dan pemerhati biologi dan pendidikan biologi melalui aplikasi Zoom, Kamis (4/2/2020). Sarasehan nasional ini juga ditayangkan di kanal YouTube PSPB Raden Intan.
Dekan FTK Prof Dr Nirva Diana MPd mengatakan, kegiatan ini sangat penting mengingat program studi sains atau vokasional harus berhadapan dengan praktikum. “Tentu kami tidak mau menghasilkan guru biologi yang tidak pernah masuk lab,” ujarnya.
Dia melanjutkan, “(Pandemi) Covid-19 ini tidak bisa kita hindari, maka diusulkan model alternatif praktikum yang tentunya disesuaikan dengan kondisi saat ini. Nanti kita akan menghasilkan beberapa model praktikum, sehingga para mahasiswa tidak kehilanagn nuansa pembelajaran, holistik dan memahami materi pembelajaran. Ini (sarasehan) merupakan materi yang urgen untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa.”
Prof Nirva menyampaikan salah satu teori majanemen bahwa manusia akan berkembang, berinovasi, dan bereaksi ketika ada tekanan. “Hari ini kita rasakan, dengan tekanan (pandemi) ini kita berinovasi, berimprovisasi, mengembangkan pemikiran kita, salah satunya yaitu melalui sarasehan nasional ini,” ungkapnya.
Dekan FTK ini juga memamparkan, pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. “Dalam pendidikan, salah satu poin yang tidak bisa lepas adalah proses pembelajaran. Meskipun terdapat partisipasi lainnya seperti pendidik, peserta didik, dan kurikulum. Informasi atau materi itu harus sampai secara utuh dan holistik, tentunya dengan model pembelajaran terbaik yang kita pilih,” tambahnya.
Ketua PSPB Dr Eko Kuswanto MSi menjelaskan tujuan dari sarasehan nasional, selain untuk menjaring gagasan, kegiatan ini juga membangun diskusi akademik dan menghimpun penuntun praktikum biologi di masa pandemi.
“Akibat belajar dari rumah, kegiatan praktikum mengalami berbagai hambatan, bahkan mandeg. Bila keadaan ini berlanjut, bisa jadi kualitas proses dan hasil belajar biologi akan kian merosot. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk menemukan jalan keluar atas persoalan tersebut. Salah satunya melalui sarasehan nasional ini,” terang Eko.
Sarasehan ini menghadirkan pembicara utama yakni Prof Topik Hidayat MSi PhD (Departemen Biologi Universitas Pendidikan Indonesia). Hadir juga 14 pembicara lainnya terdiri atas dosen dan guru dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di Indonesia. (NF/HI)